TEMPOJAKARTA.ID||-PWNU-LPBI Lembaga Penanggulangan Bencana Indonesia (LPBI) sukses gelar Diskusi Publik dengan tema, ” Ancaman Air Limbah dan Perubahan Iklim”. Acara berlangsung di Jl.Utan Kayu Raya, No.112, RT/RW/01/09, Utan Kayu Utara, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur. Rabu 7 Agustus 2024.
Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya, perwakilan dari Dinas Perumahan, Dinas Sumber Daya Air, Dinas Lingkungan Hidup dan Anggota DPRD DKJ dari Komis D.
Ketua LPBI Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKJ Laode Kamarudin menjelaskan bahwa, kita punya harapan besar terhadap Kota Jakarta paska perbedaan Ibukota di Indonesia adalah bahwa, ada pokok persoalan di Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang harus kita evaluasi , salahsatunya adalah bagaimana mengawasi persoalan air limbah biotik dan limbah-limbah Ipal dari limbah masyarakat sampai limbah perusahaan. Karena saya tau hasil diskusi tadi di Jakarta hanya mempunyai 71 Ipal, yang artinya proses pengawasan di Jakarta dalam pengolahan air limbah ini.”jelas Laode Kamarudin.
“Evaluasi Efektivitas Pengolahan Air Limbah Dalam Mengurangi Perubahan Iklim di Jakarta”, Laode Kamarudin-pun berharap kepada pemerintah Lingkungan hidup benar-benar mengawasi persoalan limbah, karena hanya sedikit sekali sekitar 30%, kita melihat persoalan manipulasi tentang Ipal.
Pengolahan limbah yang tidak profesional, bagaimana caranya Jakarta air tanahnya itu bisa menjadi air bersih dan layak untuk di konsumsi masyarakat.”kata Laode di depan para awak media.
“Kami LPBI bagian dari pelayan masyarakat untuk mengawasi persoalan-persoalan dan problem-problem yang ada di Jakarta. Tugas kami adalah bekerjasama dengan masyarakat mencari pokok-pokok persoalan, sehingga dari pokok persoalan itu menjadi satu solusi,”tutur Laode Kamarudin.
Sejak dari tahun 2022 kami sudah membuat yang namanya Satgas Relawan Hijau, itu tugasnya bukan hanya untuk memonitoring tapi menjadi bagian dari masyarakat, ketika terjadi ada kebencanaan bila terjadi kebakaran, banjir, kami juga bukan hanya memonitoring, tapi kami turun langsung melakukan bantuan terhadap masyarakat. Perusahaan-perusahaan yang memang menjadi tugas kami adalah bagaimana mana masyarakat Jakarta bisa terbebas dari bahaya yang namanya limbah,”tutup Laode Kamarudin.
(*/Jaya Putra)