Jakarta Pusat, 18 Oktober 2025 — Sore itu area pintu masuk Monas IKADA di Jalan Medan Merdeka Selatan dipenuhi nuansa khidmat ketika rangkaian Tabligh Akbar dan doa bersama Majelis Rasulallah digelar. Bhabinkamtibmas Kelurahan Gambir, Aiptu Amirullah, bersama Kapolsubsektor Petojo, Ipda Giri Saloka, memilih menempati titik pengamanan di perparkiran IRTI untuk memastikan jalannya kegiatan berlangsung aman dan tertib. Kehadiran aparat di sela kegiatan keagamaan terasa hangat—bukan sekadar pengamanan, melainkan bagian dari upaya menjaga suasana khidmat agar jamaah bisa fokus beribadah.
Ribuan langkah kaki yang datang bergantian mengisi lapangan, suara lantunan doa dan tausyiah mengalun, sementara panitia sibuk menata barisan kursi dan pengaturan alur masuk. Di tengah kerumunan, personel keamanan dari berbagai unsur tampak berbaur; selain petugas Polri, hadir pula anggota Dishub dan Satpol PP yang turut mengarahkan arus kendaraan dan menata parkir agar tidak mengganggu akses publik. Meski tugas mereka serius, sikap yang ditampilkan cenderung humanis: senyum ramah kepada lansia, bantuan menuntun anak kecil, serta gestur persuasif ketika diperlukan.
Pengamanan acara difokuskan pada titik-titik strategis. Satuan Sabhara Polda Metro Jaya dan unit Tombak menempatkan sejumlah personel, sementara Polsek Metro Gambir menurunkan Aiptu Amirullah dan Ipda Giri Saloka untuk memantau langsung kegiatan dari dekat. Kehadiran Dishub dan Satpol PP memperkuat manajemen lalu lintas sehingga akses kendaraan di sekitar perimeter Monas tetap lancar. Kombinasi pengamanan terpadu itu membuat penyelenggaraan tabligh akbar berlangsung kondusif tanpa gangguan berarti.
Dalam kesempatan singkat berinteraksi dengan panitia dan sejumlah tokoh jamaah, Aiptu Amirullah menekankan pentingnya menjaga ketertiban serta menghormati fasilitas umum. Ia mengimbau agar setiap pihak saling membantu menjaga kebersihan lokasi dan memastikan jalur evakuasi tetap terbuka. Pesan-pesan sederhana itu disampaikan dengan bahasa yang mudah dicerna, sehingga panitia dan warga menerima arahan dengan santai namun penuh tanggung jawab.
Kesan dan pesan pun datang dari pucuk pimpinan. Kombes pol Susatyo Purnomo Condro menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terlihat di lapangan: kolaborasi antar-instansi, sikap humanis petugas, serta kedisiplinan panitia yang menjaga kelancaran acara. Menurutnya, kehadiran Polri dalam kegiatan keagamaan seperti ini bukan semata menegakkan keamanan, tetapi juga menunjukkan komitmen untuk menjadi bagian dari ruang sosial masyarakat—mendampingi, melindungi, dan memberi rasa aman sehingga warga dapat menjalankan ibadah dengan tenang.
Saat acara usai, jamaah meninggalkan area dengan tertib; suara doa terakhir masih mengalun di lorong-lorong Monas saat petugas mulai melakukan pembubaran terpimpin. Di antara hiruk-pikuk sisa-sisa acara, yang paling mengena adalah keakraban kecil: seorang petugas membantu menolak kursi, seorang bapak tua diberi air minum, dan beberapa relawan membersihkan sampah sisa tumpeng dan plastik. Momen-momen sederhana itu menyisakan rasa bahwa keamanan publik terbaik terwujud ketika aparat dan masyarakat berbuat bersama, bukan berjarak.Humas Polres Metro Jakarta Pusat. (Bbg)