banner 728x250
Berita  

#BoikotTrans7 – Tuntutan Tegas BEM PTNU: Cabut Izin Siar Trans7, Jaga Marwah Pesantren!

banner 120x600
banner 468x60

TEMPOJAKARTA.COM, JAKARTA –

16 Oktober 2025 — Sebanyak 500 mahasiswa dari berbagai kampus Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam BEM PTNU se-Nusantara menggelar aksi moral di depan kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Aksi ini bukan sekadar unjuk rasa, melainkan seruan nurani untuk membela kehormatan kiai dan pesantren yang dinilai telah dilecehkan oleh salah satu tayangan di Trans7.

banner 325x300

Dari atas mobil komando, suara Achamad Baha’ur Rifqi, Presidium Nasional BEM PTNU, menggema tegas di antara barisan mahasiswa yang membentangkan bendera Merah Putih sepanjang 200 meter. “Ketika banyak orang bilang penghormatan santri pada kiai adalah feodalisme, kami jawab tegas: itu bukan feodalisme. Itu adalah adab dan etika ilmu,” serunya disambut takbir para peserta aksi.

Rifqi menegaskan bahwa penghormatan terhadap kiai adalah bagian dari peradaban ilmu yang membentuk moral bangsa. “Bangsa yang kehilangan adab bukan bangsa yang sedang maju, tetapi bangsa yang kehilangan arah. Kami tidak memuja kiai sebagai penguasa, tetapi menghormatinya sebagai perantara ilmu dan penjaga moralitas umat,” ujarnya.

Menurutnya, seruan #BoikotTrans7 bukan bentuk kemarahan sesaat, melainkan ijtihad moral santri untuk menjaga marwah pesantren dan ulama dari pemberitaan yang dianggap melecehkan tradisi keilmuan Islam. “Kemarin Pondok Pesantren Al-Khoziny, lalu Lirboyo, Somalangu… besok pondok mana lagi? Ini adalah pola pembusukan terhadap pesantren Nusantara,” ungkapnya dengan nada prihatin.

Dalam orasinya, Rifqi menuntut KPI untuk bertindak tegas terhadap media dan konten siaran yang dinilai menyudutkan pesantren. Ia juga meminta adanya pedoman penyiaran yang sensitif terhadap kultur Islam tradisional, agar media tidak sekadar mengejar sensasi, tetapi menjaga keharmonisan sosial dan nilai-nilai moral bangsa.

Meski berapi-api, aksi berjalan tertib tanpa insiden. Para mahasiswa membawa poster bertuliskan kutipan kitab kuning dan seruan moral, bukan batu dan amarah. Mereka menegaskan, perjuangan ini bukan untuk melawan media, melainkan untuk mengembalikan nilai etika dalam ruang publik.

“Modernitas tidak identik dengan amnesia budaya,” tegas Rifqi menutup orasinya. “Bangsa boleh maju, tapi jangan memaksa santri melupakan adab.”

Aksi kemudian diakhiri dengan pembacaan pernyataan sikap resmi BEM PTNU se-Nusantara, berisi empat tuntutan utama kepada KPI:
1.Penindakan tegas terhadap pelanggaran etika penyiaran.
2.Rekomendasi kepada Kominfo untuk mencabut hak siar Trans7.
3.Evaluasi dan reformasi menyeluruh lembaga penyiaran nasional.
4.Instruksi kepada seluruh media untuk menjaga marwah pesantren, kiai, dan ulama NU.

Rifqi menegaskan bahwa jika tuntutan tersebut tidak dipenuhi, gelombang aksi berikutnya akan datang dengan kekuatan yang lebih besar.

“Jika tuntutan ini tidak segera diindahkan, kami akan kembali dengan jumlah berkali-kali lipat,” ujarnya sebelum massa membubarkan diri dengan tertib, menandai lahirnya babak baru dalam gerakan moral santri untuk menjaga kehormatan ulama dan pesantren di era modern.

#BoikotTrans7, #SantriBergerak, #BEMPTNU, #BelaKiai, #BelaPesantren, #AdabSantri, #KPIAwasiMedia

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

news-1312

yakinjp


sabung ayam online

yakinjp

yakinjp

rtp yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

judi bola online

slot thailand

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

yakinjp

ayowin

mahjong ways

judi bola online

mahjong ways 2

JUDI BOLA ONLINE

maujp

maujp

12021

12022

12023

12024

12025

12026

12027

12028

12029

12030

12031

12032

12033

12034

12035

20021

20022

20023

20024

20025

20026

20027

20028

20029

20030

20031

20032

20033

20034

20035

30021

30022

30023

30024

30025

30026

30027

30028

30029

30030

30031

30032

30033

30034

30035

80001

80002

80003

80004

80005

80006

80007

80008

80009

80010

80011

80012

80013

80014

80015

80016

80017

80018

80019

80020

80021

80022

80023

80024

80025

80026

80027

80028

80029

80030

9041

9042

9043

9044

9045

80031

80032

80033

80034

80035

80036

80037

80038

80039

80040

80041

80042

80043

80044

80045

11035

11036

11037

11038

11039

11040

11041

11042

11043

11044

30036

30037

30038

30039

30040

30041

30042

30043

30044

30045

80046

80047

80048

80049

80050

80051

80052

80053

80054

80055

80056

80057

80058

80059

80060

80061

80062

80063

80064

80065

12036

12037

12038

12039

12040

12041

12042

12043

12044

12045

12046

12047

12048

12049

12050

20036

20037

20038

20039

20040

20041

20042

20043

20044

20045

20046

20047

20048

20049

20050

30046

30047

30048

30049

30050

30051

30052

30053

30054

30055

30056

30057

30058

30059

30060

80066

80067

80068

80069

80070

80071

80072

80073

80074

80075

80076

80077

80078

80079

80080

80081

80082

80083

80084

80085

80086

80087

80088

80089

80090

80091

80092

80093

80094

80095

30081

30082

30083

30084

30085

30086

30087

30088

30089

30090

80096

80097

80098

80099

80100

80101

80102

80103

80104

80105

80106

80107

80108

80109

80110

80111

80112

80113

80114

80115

80116

80117

80118

80119

80120

80121

80122

80123

80124

80125

80126

80127

80128

80129

80130

80131

80132

80133

80134

80135

news-1312