Tempojakarta.id,Jakarta Pusat – Sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Badan Pengurus Cabang Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Agama, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (16/7/2025).
Aksi dimulai pukul 13.30 WIB dengan jumlah massa sekitar 20 orang dipimpin Willy Lamhot Tua. Massa membawa spanduk bertuliskan “Lawan Intoleran Tegakan Keadilan”, “Copot Menteri Agama”, dan “Cabut SKB 2 Menteri”. Mereka juga membawa bendera merah putih dan bendera GMKI, serta melakukan orasi menggunakan pengeras suara.
Dalam tuntutannya, GMKI mendesak Menteri Agama bersama Polri untuk menuntaskan kasus-kasus intoleransi yang terjadi di Indonesia.
Kapolsek Sawah Besar Kompol Rahmat Himawan mengatakan pengamanan dilakukan secara humanis dengan mengedepankan komunikasi dua arah. “Kami bersama 22 personel gabungan Polsek Sawah Besar dan Pamdal Kemenag mengawal aksi ini dengan pendekatan persuasif. Massa difasilitasi untuk menyampaikan pendapatnya secara tertib,” ujarnya.
Pada pukul 14.21 WIB, perwakilan Kementerian Agama, Nur Yakin selaku staf tenaga ahli, mengundang lima perwakilan massa aksi untuk melakukan audiensi di dalam gedung Kemenag. Audiensi berlangsung dengan Bimas Kristen Marvel, Wakil Katim Basir, dan Nur Yakin. Dalam audiensi, massa meminta agar hasil pertemuan dibuatkan notulensi resmi dengan kop Kemenag untuk disampaikan ke rekan dan civitas GMKI.
Usai audiensi pukul 14.49 WIB, para perwakilan bergabung kembali dengan massa lainnya. Aksi diakhiri pada pukul 14.54 WIB dalam keadaan aman dan massa membubarkan diri dengan pengawalan polisi.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menegaskan, pihaknya akan selalu mengedepankan pengamanan secara humanis untuk mengawal kebebasan berpendapat di muka umum. “Kami memastikan setiap aksi unjuk rasa berjalan aman dan tertib. Polri hadir untuk melayani, mengayomi, dan menfasilitasi aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Kompol Rahmat Himawan menambahkan bahwa pengamanan dengan komunikasi persuasif menjadi kunci utama di lapangan. “Kami berterima kasih kepada mahasiswa GMKI yang sudah menyampaikan pendapat secara tertib dan menghormati ketertiban umum,” tutupnya.
Humas Polres Metro Jakarta Pusat.
(Bbg)