banner 728x250

Dies Natalis ke-13, IBI-K57 Berkomitmen Lahirkan Generasi Berkualitas

banner 120x600
banner 468x60

Tempojakarta.id,Jakarta,- Tantangan dunia pendidikan tinggi ke depan yang semakin kompleks dibutuhkan lembaga yang adaptif, inovatif dan mampu bersaing baik di tingkat nasional maupun internasional. Hal tersebut disampaikan Rektor IBI-K57 Dr. H. Haswan Yunaz, MM.,M.Si dalam acara Dies Natalis ke-13 Institut Bisnis & Informatika (IBI) Kosgoro 1957 bertema “Sinergi Bersama Menuju Universitas Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957”, Jumat (25/7/2025), di kampus IBI-K57, Jakarta Selatan.

Hadir dalam acara tersebut Hj. Meutya Viada Hafud (Menteri Komdigi), Dr. Rambe Kamarul Zaman (Ketua Pembina Yayasan Universitas Kosgoro 1957), Dr. Haswan Yunas (Rektor IBI-K57), Dr. Dave Fikarno (Ketum PPK Kosgoro 1957), Dewan Pembina Yayasan Kosgoro DR. HR Agung Laksono, Anggota DPR RI serta pejabat dan tokoh masyarakat lainnya. Dalam acara tersebut juga dilakukan peluncuran Koperasi Konsumen Mahasiswa (KOPMA) IBI-K57 dan Deklarasi Kampus Bersinar (Bersih Narkoba).

banner 325x300

Untuk menjawab tantangan tersebut, kata Haswan, IBI-K57 telah mendapatkan persetujuan membuka prodi sains intelejen dan perubahan status menjadi Universitas. Menurutnya, perubahan ini bukan hanya pada nomenklatur saja tetapi juga paradigma.

“Kami berkomitmen menjadi universitas yang unggul dalam bidang bisnis dan informasi serta teknologi digital, juga sebagai universitas yang mampu menciptakan generasi muda yang adaptif, inovatif dan berdaya saing tinggi,” ujarnya.

Haswan menambahkan, sejak resmi didirikan pada 25 Juli 2012, IBI-K57 terus tumbuh dan berkembang menjadi institusi pendidikan yang berkomitmen pada penguatan SDM dibidang bisnis dan informatika. Sebagai institusi yang berakar dari semangat pengabdian, kerakyatan dan soliditas, IBI-K57 senantiasa menciptakan lulusan yang profesional, berjiwa entrepreneur dan berintegritas.

Dalam kurun waktu 13 tahun, lanjutnya, berbagai capaian telah diraih diantaranya peningkatan status akreditasi, penambahan prodi AI, kerjasama dengan dunia industri dan institusi pemerintah termasuk BNN dalam rangka menciptakan kampus yang bebas Narkoba. IBI-K57 juga melakukan kerjasama dengan Lapas kelas I Cipinang dengan memberikan pelatihan enterpreneur kepada warga binaan dan pendirian KOPMA IBI-K57 berbasis digital.

Ketua Yayasan Universitas KOSGORO 1957, Dr. H. Rambe Kamarul Zaman, M.Sc., M.M. dalam sambutannya menilai kehadiran AI sebagai kekuatan besar, namun AI hanyalah angan bukan pengganti naluri. Menurutnya, masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan dengan hadirnya prodi baru.

“Kami selaku penyelenggara bertanggungjawab atas perkembangan ini sesuai dengan laporan Rektor dan para dekan khususnya. Prodi baru tersebut telah mendapatkan rekomendasi, tinggal memenuhi persyaratan administrasi lainnya untuk membuka prodi baru,” tutur Rambe.

Dalam kesempatan yang sama, Ketum PPK Kosgoro 1957, Dr. Dave Fikarno menegaskan bahwa kampus IBI-K57 lahir dengan semangat pengabdian, gotong royong dan transformasi. Ia mengapresiasi IBI-K57 yang telah melahirkan insan-insan yang cerdas dan tangguh secara moral dan sosial.

Diberbagai sektor, termasuk sektor digital selalu ada hilirisasi yang harus disikapi dengan cara berfikir kreatif. Ia menyebut kehadiran AI ditengah kehidupan menjadi sebuah kebutuhan.

“Kehadiran AI merupakan panggilan sejarah bagi kita untuk membangun Indonesia yang berdaulat secara ekonomi dani mempunyai daya saing secara global. Jika kita tidak bisa menempatkan posisi ditengah daya tawar yang tinggi, maka kita akan tertinggal,” paparnya

Di depan para mahasiswa IBI-K57, Menteri Komdigi, Hj. Meutya Viada Hafud menjelaskan bahwa terkait dengan infrastruktur digital, Pemerintah tidak hanya membangun secara fisik tetapi juga non fisik, termasuk sistem pelayanan berbasis teknologi dan sistem keamanan cyber.

“Infrastruktur digital menjadi penggerak dalam mempercepat inklusi sosial, mendorong efisiensi birokrasi, menciptakan sistem ekonomi yang terintegrasi,” kata Meutia.

Dijelaskan Menteri Komdigi, Pengguna internet telah mencapai 215 juta orang di tahun 2024 atau 79,5 persen yang akan terus bertambah ke depannya hingga mencapai 100 persen. “Perlu diingat bahwa Transformasi digital bukan hanya soal pembangunan infrastruktur saja tetapi juga pendidikan-pendidikan yang mencakup kecakapan digital,” pungkasya.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *