banner 728x250
UMKM  

Aminah Produksi Takin, Tangui, Nyeruk Sudah Puluhan Tahun, Menunggu Perhatian Pemerintah

banner 120x600
banner 468x60

Tempojakarta.id,Potensi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) saat ini menjadi fokus pemerintahan Prabowo Subianto. Peduli UMKM adalah suatu upaya untuk mendukung dan mengembangkan usaha-usaha kecil dan menengah di Indonesia. Berikut beberapa cara untuk peduli UMKM:

*Dukungan Pemerintah*

banner 325x300

– Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk mendukung UMKM, seperti pemberian kredit usaha rakyat, pelatihan, dan pendampingan.
– Pemerintah juga telah menetapkan target untuk meningkatkan kontribusi UMKM terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) dan meningkatkan jumlah UMKM yang go digital.(20/7/2025)

*Dukungan Masyarakat*

– Masyarakat dapat mendukung UMKM dengan membeli produk-produk lokal, mempromosikan usaha-usaha kecil dan menengah di media sosial, dan memberikan feedback yang konstruktif.
– Masyarakat juga dapat menjadi relawan untuk membantu UMKM dalam hal pemasaran, pengelolaan keuangan, dan lain-lain.

*Dukungan Teknologi*

– Teknologi dapat membantu UMKM meningkatkan efisiensi dan produktivitas, seperti penggunaan aplikasi akuntansi, pemasaran digital, dan e-commerce.
– UMKM juga dapat menggunakan platform online untuk meningkatkan visibilitas dan jangkauan pasar.

Dengan peduli UMKM, kita dapat membantu meningkatkan perekonomian Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu pelaku usaha mikro dilakukan oleh Aminah, perempuan 64 tahun asal Sungai Sadong, Desa Pengadang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat.

Ditemui oleh awak media pada Jumat (18/7) pagi di rumahnya yang persis berbatasan dengan Desa Sotok, di Dusun Sadong, Desa Pengadang ia menjelaskan banyak hal yang dikerjakan dalam mengisi waktunya. Mulai dari nama-nama produk yang dibuat hingga harga jual.

“Untuk takin (tempat ikan dan buah) , tangui (caping,Jawa) dan nyeruk (tampah, penampakan, nyiru) ini berkisar mulai harga tiga puluh ribuan, lima puluh ribuan hingga tujuhpuluh ribuan rupiah. Semua terbuat dari bahan bambu bukan dari bahan lainnya,” jelas Aminah, seorang ibu dengan 7 orang putra dan putrinya.

Kepala desa hendaklah memberikan motivasi bagi ibu-ibu rumah tangga agar bisa seproduktif Aminah. Sebagai pimpinan tertinggi di desa, seorang kades bisa bersurat ke dinas-dinas terkait untuk meminta pembinaan UMKM.

Pengamat sosial pedesaan Suta Widhya menawarkan asistensi dan Advokasi agar masyarakat pedesaan agar warga desa diberdayakan dengan mengirim tenaga terampil untuk melatih memproduksi.

“Kekayaan alam yang berlimpah ini harus didukung oleh Sumber Daya Insani yang terampil dan mumpuni. Ini bertujuan selain untuk meningkatkan pendapatan tapi juga demi memperkaya kazanah intelektual masyarakat.” Tutup Suta.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *