banner 728x250

PEMILU LANCAR, PENDUKUNG SEHAT JIWA DAN RAGA DENGAN MENINGKATKAN IMAN DAN TAQWA

banner 120x600
banner 468x60

TEMPOJAKARTA.ID-Jakarta,13-02-2024. Novia Nuraini, SST, MKM., Dra Jomima Batlajeri, M.Kes., Dr Yudhia Fratidhina, M.Kes.Pemilihan umum tahun 2024 dengan banyaknya partai yang ikut dalam pesta demokrasi ini, masyarakat secara antusias mendukung partai politik yang mereka dukung dengan sepenuh hati. Berbagai macam cara mereka dalam mendukung partai politiknya, Adapun mereka mulai dari membujuk keluarga, teman ataupun kerabat mereka secara langsung ataupun menggunakan media elektronik. Tim sukses dan masyarakat pendukung yang fanatik dengan pemilihan calon presiden dan wakil presiden maupun calon legislatif. apabila masyarakat pendukung terlalu fanatic dengan calonnya tidak jarang terjadi pertentangan dalam keluarga ataupun pertemanan, secara langsung ataupun dalam social media.

banner 325x300

Adanya pemicu stressor bagi kesehatan jiwa, untuk menjaga kesehatan jiwa agar tetap baik selama proses pemilu, kita perlu mawasdiri munculnya stress yang dapat terjadi pada pasangan calon presiden dan wakil presiden, calon legislatif, tim sukses, keluarga relawan, simpatisan ataupun masyarakat.

Setelah penghitungan suara apabila calon legislative gagal dan menjadi tertekan, penyelenggara pemilu yang kelelahan sehingga terjadi pemicu stress, tubuh mengeluarkan hormaon kortisol dan adrenalin yang membuat jantung berdetak lebih cepat dan kuat.

Kondisi itu juga meningkatkan aliran darah, mengencangkan otot – otot dan semua panca indra juga menegang. Gejala stress menjelang, selama, maupun sesudah pemilu, adanya gejala kognitif (sulit focus, sering lupa, pesimis, cenderung berpandangan negative, sering membuat keputusan yang tidak baik), gejala fisik (lemas, penurunan berat badan atau justru sebaliknya, pusing, mual, diare, sembelit, nyeri otot, jantung berdebar, gangguan tidur, Hasrat seksual menurun, tubuh gemetar, telinga berdenging, kaki atau tangan dingin dan berkeringat, mulut kering, sulit menelan), gejala emosi (mudah gusar, frustasi, suasana hati yang mudah berubah, sulit untuk menenangkan pikiran, bingung, perasaaan tidak berguna, cenderung menghindari orang lain, depresi).

Bgaimanakah Cara Kita Mencegah Gejala – Gejala Tersebut:

1.Tingkatkan Ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
“Ingatlah Tuhan YME serahkan diri kita apapun daya dan upaya semua adalah rencana yang terbaik buat kita dan semuanya”
Sebagai manusia, Allah menciptakan dengan tujuan untuk beribadah kepada Tuhan YME sekaligus untuk diuji kelak untuk menentukan naib hidup manusia selanjutnya di akhirat. Untuk bisa menjalankan tentu saja kita wajib untuk memiliki iman dan taqwa agar kita mampu juga mau menjalankan segala perintah Allah dengan sebaik- baiknya.
Agar dapat meningkatkan iman dan taqwa dalam kehidupan ini adalah

a.Memperbaiki Shalat

Shalat yang kita lakukan setiap hari 5 waktu tidaklah cukup melainkan membutuhkan shalat khusu dan berkualitas.

b.Membaca kitab suci

Untuk itu dalam meningkatkan iman dan taqwa membaca sumbernya adalah jalan yang paling tepat, membaca kita suci adalah sesuatu yang wajib dilakukan dan ketika sudah mempelajarinya anak akan muncul keyakinan dan tidak ada keraguan sedikitpun.

c.Berkumpul dengan orang shaleh

Orang shaleh memupuk iman,sedangkan bersamanya maka kita akan termotivasib dan semangat menjalankan segala perintah – perintah Allah SWT. Bentuklah interaksi bersamanya dan biarkan kita bersosialisasi dan saling mengingatkan kebaikan dengan mereka untuk membantu kita tetap dalam keimanan kepada Allah SWT

d.Mensyukuri Alam Semesta

Dunia alam semesta ini adalah milik Allah SWT tuhan semesta alam. Dengan cara ini membuat kita semakin yakin dan takjub akan segala ciptaan Allah SWT. Dengan mempercapayai segala isinya, maka keyakinan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT akan semakin meningkat.

e.Melakukan Evaluasi Diri

Untuk terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan tentu kita harus evaluasi diri. Evaluasi dengan bertujuan untuk mengetahui sejauh ap akita beriman dan melaksanakan perintah Allah. Evaluasi dilakukan oleh diri sendiri bukan oleh orang lain.

f.Menjauhi Lingkungan Yang Buruk.

Menjauhi lingkungan yang buruk bukan berarti kita harus bersikap ekslusif sehingga tidak ada interaksi social dengan manusia lainnya. Menjaga diri lebih baik ketimbang harus tetap berada dalam lingkungan yang membuat diri kita semakin memburuk.

2. *Jaga Kesehatan Fisik :* olah raga secara teratur minimal 30 menit setiap hari misalnya, jalan pagi, yoga, atau senam bersama. Tidur yang cukup dan nyenyak.

3.*Identifikasi penyebab stress:*
cara ini dilakukan dengan mencari tahu apa yang menicu stress, seperti masalah tidak terpilihnya pasangan calon saat pemilu atau tidak dapat menjadi anggota legislatif.
Cari pemecahan masalahnya : jika penyebab sudah diketahui, Langkah selanjutnya adalah menagtasi masalah tersebut, kemudian susunlah rencana untuk mengatasi maslah tersebut mulai dari rencana yang mudah diselesaikan. Bila tidak dapat memecahkan masalah sendiri konsultasi dengan dokter atau psikolog.

4.*Meluangkan waktu untuk melakukan hal – hal yang disukai*, seperti membaca buku, menikmati kopi atau the hangat, mendengarkan music atau menonton film.

5.*Bersosialisasi dengan orang yang menyenangkan dan memberikan dampak positif*

*Referensi :*

Doewesa, R., I., Gangadhar, L., dan Subburaj, S. (2021). An Overview on Stress Neurobiology: Fundamental Concepts and Its Consequences.

Neuroscience Informatics, 1(3), pp. 1–8.Pondeljak, N., dan Lugović-Mihić, L. (2020). Stress-induced Interaction of Skin Immune Cells, Hormones, and Neurotransmitters. Clinical Therapeutics, 42(5), pp.757–70.Child Outcomes Research Consortium (2020). Perceived Stress Scale (PSS-10).World Health Organization (2020). Doing What Matters in Times of Stress.National Institute of Health (2022). MedlinePlus. Stress and Your Health.
Cleveland Clinic (2021). Disease dan Conditions. Stress.Cleveland Clinic (2020). Health Library. Emotional Stress: Warning Signs, Management, When to Get Help.Mayo Clinic (2021). Healthy Lifestyle. Stress Management.Gans, S. Verywell Health (2021). Four Stress Management Tips for Relief.Bhandari, S. WebMD (2021). Stress Symptoms.
Legg, T. Healthline (2020). Everything You Need to Know About Stress.(Zy/Bunga).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *